kata dominan terus terang adalah titik awalnya. satu kata sederhana yang punya daya intimidatif. satu kata sederhana yang mampu menyita sekitar 80 persen fokus hidup untuk beberapa saat. butuh waktu khusus untuk menjadikan kata dominan nggak mendominasi pikiran dan perasaan.
jangan sediii...tidak akan ada penyangkalan.
wajar jatoh2nya jadi dominan. kalau ketemuan sama orang, sebagian besar waktu habis untuk bicara tentang aku-aku-dan aku. aku begini aku begitu, sama saja: a.l.a.l.a.m (aku lagi aku lagi aku melulu). kenapa sih harus mengambil begitu banyak kesempatan untuk bicara tentang aku? kapan kamu? kapan dia? kapan mereka?
bisa banget disebut dominan. dengan dalih ‘nggak baik ngerepotin orang lain’, kebutuhan akan rasa dibutuhkan dan rasa ‘gue ada gunanya’ yang ada dalam diri ‘orang lain’ itu terabaikan. ya ya ya, nggak ngerepotin tapi melukai kebutuhan orang lain. ckckck...jahat!
kenapa juga dianggap dominan? mungkin karena hampir setiap kali ada masalah, ada pertanyaan, ada kesulitan, ada ini dan ada itu, pengennya dipikirin sendiri. sampe berkerut-kerut itu jidat, sampe termanyun-manyun itu bibir, sampe kadang basah oleh air mata itu pipi. mmm...si dominan kadang kurang selektif! lagi susah aja masih pingin jadi AKU.
hhhhh...2 januari 2009. 26 jam 24 menit lepas dari tahun 2008. dibutuhkan sekali lagi me-time untuk sadar, menjadi dominan itu nggak salah. hanya perlu penempatan yang pas.
thanks, ministry off coffee yang memberikan atmosfer yang paaas buat bengong.
ditulis 2 januari 2009
kalo baca ini jadi keingetan obrolan "nyubuh" nih, hehehe
BalasHapuslho, eh...baru tau lo punya blog, keep apdet sistah!
Budi Wibowo