http://www.detiknews.com/read/2008/12/15/171049/1053988/10/hendrawan-bunuh-diri-karena-tak-kunjung-lulus-kuliah
seinget gue, gue kuliah 19 semester biasa plus 7 semester padat. gampangnya masuk mid 1996, wisuda feb 2006. sembilan setengah tahun. kalau memang bunuh diri lebih gampang dari lulus sekolah, mungkin gue udah mati 3 kali sepanjang masa kuliah itu.
boleh! boleh ngerasa sedih karena kuliah tak kunjung usai. tapi sedihnya pake logika, ya kalo logika kurang lancar, cobalah memaksakan diri untuk melihat alasan2 kenapa kuliah tak kunjung usai.
kalo gue alasan utamanya jelas karena gue enggan keluar dari comfort zone. di kampus kan gue punya banyak temen yang muda2 belia usianya, seneeeng banget kalo bisa jadi mbak-nya semua orang, jadi bunda, jadi tante, jadi dan jadi dan jadi seseorang yang disayang2 sama temen2nya. jadi pusat perhatian. keenakan trus kelamaan kuliahnya. lulus dengan susah payah dan Puji Tuhan nggak sempet kepikiran untuk coba2 bunuh diri.
alasan2 lain yang memungkinkan seorang mahasiswa kuliah terus2an:
- males : males ada males belajar atau males liat kampus. naaah, males pangkal jadi tolol. tolol pangkal nilai jelek. ya gimana mau ambil sks banyak kalau nilai jelek. mending masih boleh kuliah. kalau di-DO?
- narkoba : pake2 narkoba kadang mengganggu proses kuliah. ya yang jadi bolot lah. ya yang uang kuliah kepake buat beli narkoba lah. ya macem2lah. belom kalao sempet ke-gap dan nginep2 di bandung barat atau bandung tengah. yang gini2 lumayan bikin tahun kuliah mundurrrr...
- aktif : naah, ini mulia tapi konyol. ada mahasiswa2 yang aktif dalam kegiatan sosial, pecinta alam, dan lain2 dan lain2. tapi saking aktifnya, urusan kuliah nggak lagi jadi prioritas. harusnya bisa 4 tahun, jadi 6 tahun karena ada 4 ekspedisi yang dijalanin. yang harusnya 4 tahun jadi 7 tahun karena tiap bencana alam ikutan jadi relawan. mulia tapi konyol.
- kurang biaya : ini agak sulit diutak-atik. kalau orang memang udah kesulitan ekonomi memang wajar terganggu aspek sosial lainnya.
- kerja : ini bisa 2 jenis. kerja karena butuh biaya sama kerja karena ya pengen kerja dan akhirnya jadi keenakan. penting lah eksistensi mahasiswa yang bekerja, apalagi kalau kerjaannya masuk itungan g.a.u.l. ;)
- dan lain2 dan lain2 [silakan menambah alasan2 yang terpikirkan...]
gue mengalami kombinasi males-kerja (yang akhirnya sok eksis)-dan enggan keluar dari comfort zone itu tadi. karena menghindari DO dan dimaki2 babe gue, gue tekad kuat untuk lulus berapapun nilai akhirnya. ;) bunuh diri adalah opsi, tapi gue bersyukur gue nggak ambil jalan itu.
jangan ya...adik2 yang sekarang masih kuliah dan kuliahnya udah hawa2 kelamaan. jangan kepikiran untuk bunuh diri. mendingan mabuk2an di akhir minggu tapi seninnya udah bisa berdiri dan masuk kelas ketimbang bunuh diri. mendingan jadi kakak2 swasta yang kelakuannya kayak ayam, tapi masih bisa pinjem catetan adek kelas untuk bahan ujian - jadi nggak perlu banyak nyatet tapi selamat dari kesulitan mendapatkan bahan ujian. mendingan sok asik sok tua sok gaya, tapi masih bisa dapet hak tempuh ujian. kalau ada yang kesulitan dana, pinjem! tapi jangan belaga gila, kalau uang kuliahnya udah minjem, kuliahnya yang bener. belajar yang sungguh2 biar nilainya bagus2, kuliahnya lebih cepet beres - biar nggak sering2 minjem duit orang. jalanin deh segala daya upaya sampe maksimal, tapi jangan masukkan bunuh diri sebagai upaya menyelesaikan masalah kuliah-tak-kunjung-usai.
jangan! jangan kepikiran bunuh diri. nggak ada masalah yang nggak bisa diselesaikan di muka bumi ini. apalagi cuma masalah kuliah lama. dateng deh ke gue. gue ceritain gimana caranya biar bisa lulus. gue kasih tau caranya kuliah lama tapi bebas dari perasaan ingin bunuh diri. ya?
gue nggak tau bunuh diri itu dosa atau bukan. tapi yang pasti bunuh diri adalah bibit masalah buat kerabat yang ditinggalkan. kalaupun sampe harus banget bunuh diri, pastikan semua pihak dapat menerima dengan baik dan semua pr sudah diselesaikan. ingatlah, mengupayakan selesai sekolah masih jauh lebih mudah ketimbang bunuh diri. ok? ok dooong...
selamat berusaha!
ditulis 17 desember 2008 - 11:54 wib
ampun, ira....
BalasHapuseheheheheh......